Sifat paragraf Eksposisi dan
Argumentasi berserta contoh kalimanya dengan topik “KRISIS AIR ANCAM IBU KOTA
JAKARTA”
1. Paragraf
Eksposisi adalah Menjelaskan atau memaparkan tentang sesuatu dengan tujuan
memberi informasi (menambah wawasan).
Contoh
:
Di
ibu Kota Jakarta banyak rakyat kecil yang hidup layaknya kompetisi
memperebutkan air bersih atau air tawar. Seperti Siti Aminah (39) di depan
rumah tetangganya di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Aminah memilih menggunakan air asin karena terlalu mahal menggunakan air asin
karena terlalu mahal baginya membeli air bersih seharga Rp.3000 per pikul, yang
terdiri dari dua jerigen berukuran 40 Liter. Meski sudah menghemat dia bisa
menghabiskan Rp.15.000 hanya untuk membeli air pikulan.
Tanpa
terobosan kreatif, defisit air di DKI Jakarta diperkirakan akan semakin parah.
Dengan jumlah penduduk mencapai 11,4 juta jiwa tahun 2010 (termasuk pelaju
harian), DKI membutuhkan air 26.938 liter perdetik. Namun air yang tersedia
hanya sekitar 17.800 liter perdetik (produksi air 15.000 liter perdetik dan air
curah olahan 2.800 liter perdetik). Dengan demikian defisit air di DKI mencapai
9.183 liter perdetik.
Sepuluh
tahun kemudian, defisit air di DKI Jakarta diperkirakan akan lebih parah.
Dengan proyeksi penduduk sebanyak 13,4 juta jiwa ditahun 2020, defisit air
diperkirakanmencapai 19.000 liter perdetik.
2. Paragraf
Argumentasi adalah mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan
disertai bukti dan fakta
Contoh
:
DKI
Jakarta telah lama mengalami krisis air. Masalah ini semakin lama semakin
kompleks. Persoalaan ini dapat menjadi bom waktu yang dapat meledak setiap
saat. Karena itu, pemerintah harus segera turun tangan mengatasinya secara
sungguh-sungguh.
Rakyat
kecil yang hidup dipinggiran kota bagai pelanduk ditengah kompetisi
memperebutkan air tawar yang semakin defisit. Mereka harus merogoh kantong dalam-dalam
untuk mendapatkan air layak pakai. Bahkan, ada yang harus mengais air asin dari
sumur-sumur dangkal, seperti yang dilakukan Siti Aminah (39) lebih menggunakan
air asin dari sumur tetangganya yang dangkal karena baginyaterlalu mahal untuk membeli
air bersih.
Menurut
ibu Aminah membeli kebutuhan lain atau menyisihkan uang belanja lebih penting
dibandingkan harus membeli air bersih setiap harinya. Meskipun pernah mencoba
membeli dan menghemat air bersih bu Aminah tetap memilih menggunakan air asin
untuk konsumsi sehari-hari.
Sumber : KOMPAS, Senin 18-Maret-2013 hal 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar