Jumat, 26 April 2013

sifat paragraf



            Sifat paragraf Eksposisi dan Argumentasi berserta contoh kalimanya dengan topik “KRISIS AIR ANCAM IBU KOTA JAKARTA”
1.      Paragraf Eksposisi adalah Menjelaskan atau memaparkan tentang sesuatu dengan tujuan memberi informasi (menambah wawasan).
Contoh :
Di ibu Kota Jakarta banyak rakyat kecil yang hidup layaknya kompetisi memperebutkan air bersih atau air tawar. Seperti Siti Aminah (39) di depan rumah tetangganya di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Aminah memilih menggunakan air asin karena terlalu mahal menggunakan air asin karena terlalu mahal baginya membeli air bersih seharga Rp.3000 per pikul, yang terdiri dari dua jerigen berukuran 40 Liter. Meski sudah menghemat dia bisa menghabiskan Rp.15.000 hanya untuk membeli air pikulan.
Tanpa terobosan kreatif, defisit air di DKI Jakarta diperkirakan akan semakin parah. Dengan jumlah penduduk mencapai 11,4 juta jiwa tahun 2010 (termasuk pelaju harian), DKI membutuhkan air 26.938 liter perdetik. Namun air yang tersedia hanya sekitar 17.800 liter perdetik (produksi air 15.000 liter perdetik dan air curah olahan 2.800 liter perdetik). Dengan demikian defisit air di DKI mencapai 9.183 liter perdetik.
Sepuluh tahun kemudian, defisit air di DKI Jakarta diperkirakan akan lebih parah. Dengan proyeksi penduduk sebanyak 13,4 juta jiwa ditahun 2020, defisit air diperkirakanmencapai 19.000 liter perdetik.
2.      Paragraf Argumentasi adalah mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta
Contoh :
DKI Jakarta telah lama mengalami krisis air. Masalah ini semakin lama semakin kompleks. Persoalaan ini dapat menjadi bom waktu yang dapat meledak setiap saat. Karena itu, pemerintah harus segera turun tangan mengatasinya secara sungguh-sungguh.
Rakyat kecil yang hidup dipinggiran kota bagai pelanduk ditengah kompetisi memperebutkan air tawar yang semakin defisit. Mereka harus merogoh kantong dalam-dalam untuk mendapatkan air layak pakai. Bahkan, ada yang harus mengais air asin dari sumur-sumur dangkal, seperti yang dilakukan Siti Aminah (39) lebih menggunakan air asin dari sumur tetangganya yang dangkal karena baginyaterlalu mahal untuk membeli air bersih.
Menurut ibu Aminah membeli kebutuhan lain atau menyisihkan uang belanja lebih penting dibandingkan harus membeli air bersih setiap harinya. Meskipun pernah mencoba membeli dan menghemat air bersih bu Aminah tetap memilih menggunakan air asin untuk konsumsi sehari-hari.
Sumber : KOMPAS, Senin 18-Maret-2013 hal 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar